Strategi Posisi Ethereum: Dari "Komputer Dunia" ke "Buku Besar Dunia"

Banyak orang salah mengira bahwa Vitalik Buterin menekankan Ethereum sebagai "buku besar dunia" adalah penyesuaian strategi yang baru, tetapi sebenarnya, perubahan ini telah selesai sejak penerapan EIP-1559. Stablecoin menguasai 50% pangsa di Ethereum, semakin mengukuhkan posisinya sebagai lapisan penyelesaian keuangan. Mari kita jelajahi perubahan ini lebih dalam:

1. Makna inti dari EIP-1559 adalah mendefinisikan ulang mekanisme penangkapan nilai jaringan utama Ethereum. Ini tidak lagi bergantung pada konsumsi gas yang dihasilkan dari peningkatan volume transaksi untuk memperoleh nilai, melainkan beralih ke model baru.

Sebelum penerapan EIP-1559, semua transaksi terpusat di mainnet, menyebabkan konsumsi gas ETH yang sangat besar. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2021, rata-rata ETH yang dihancurkan per hari mendekati ribuan. Pada saat itu, mainnet Ethereum mengalami kemacetan yang parah, dan Layer 2 juga harus bersaing dalam biaya gas saat mengajukan verifikasi data batch, yang biayanya mahal dan sulit diprediksi.

Pelaksanaan EIP-1559 mengubah situasi ini: setelah memperkenalkan mekanisme Base fee yang dapat diprediksi, biaya pengajuan batch Layer2 di mainnet menjadi stabil dan terkontrol. Ini secara signifikan menurunkan ambang operasi Layer2, memungkinkan lebih banyak Layer2 untuk hanya mengandalkan Ethereum untuk penyelesaian akhir.

Secara superficial, EIP-1559 memberikan kemudahan bagi Layer2, tetapi sebenarnya ia secara mendalam mengubah logika penangkapan nilai Ethereum: dari "pertumbuhan konsumsi" yang bergantung pada perdagangan frekuensi tinggi di mainnet beralih ke "pertumbuhan pajak" yang bergantung pada permintaan penyelesaian Layer2.

Perubahan ini membuat peran Ethereum lebih mirip dengan sistem penyelesaian terpusat, Layer2 menangani transaksi sehari-hari, tetapi harus secara berkala mengirimkan data batch ke mainnet dan membakar ETH, membentuk hubungan yang mirip dengan pajak. Inilah yang merupakan manifestasi dari penempatan "buku besar dunia".

2. Saat ini, total kapitalisasi pasar stablecoin global telah melebihi 250 miliar USD, di mana Ethereum menguasai 50% dari pangsa pasar, dan proporsi ini meningkat setelah implementasi EIP-1559. Alasan mengapa Ethereum dapat menarik begitu banyak modal terutama berkat premi keamanan yang tidak dapat digantikan.

Secara spesifik, total jumlah stablecoin USDT dan USDC di Ethereum jauh melampaui blockchain publik lainnya. Pilihan ini bukan karena kecepatan transaksi atau biaya, melainkan karena staking ETH senilai hampir seratus miliar dolar di Ethereum memberikan keamanan ekonomi yang tak tertandingi, yang sangat penting bagi institusi yang mengelola aset dalam jumlah besar.

Dengan pengumpulan besar-besaran stablecoin di Ethereum, terbentuklah siklus pertumbuhan yang memperkuat diri: peningkatan skala stablecoin membawa likuiditas yang lebih dalam, menarik lebih banyak protokol DeFi untuk memilih Ethereum, yang kemudian menghasilkan lebih banyak permintaan stablecoin, menarik lebih banyak aliran modal. Proses ini terus memperkuat posisi Ethereum sebagai buku besar dunia.

3. Dengan jaringan utama Ethereum yang berfokus pada lapisan penyelesaian "tingkat bank sentral", penempatan strategis seluruh ekosistem menjadi semakin jelas: setiap Layer2 bertanggung jawab atas perdagangan frekuensi tinggi, sementara jaringan utama Ethereum berfokus pada penyelesaian akhir, dengan pembagian kerja yang jelas dan efisien. Setiap penyelesaian dari Layer2 kembali ke jaringan utama akan terus menghancurkan ETH, mendorong efek deflasi.

Namun, data nyata menunjukkan bahwa kemakmuran Layer2 tidak membawa kontribusi deflasi ke jaringan utama Ethereum seperti yang diharapkan. Volume penghancuran harian di jaringan utama telah menurun secara signifikan, sementara volume transaksi dan keuntungan di berbagai Layer2 sedang meningkat pesat. Fenomena ini menimbulkan beberapa kekhawatiran: banyak pengguna beralih ke Layer2, menyebabkan penurunan volume transaksi di jaringan utama, dan meskipun Layer2 menarik biaya transaksi yang besar setiap hari, "biaya perlindungan" yang diberikan ke jaringan utama relatif kecil.

Namun, masalah ini tidak cukup untuk menggoyahkan posisi Ethereum sebagai buku besar dunia. Penumpukan stablecoin yang besar, jaminan keamanan hampir seratus miliar dolar, ekosistem DeFi terbesar di dunia, semua ini membuktikan bahwa modal memilih Ethereum karena menghargai otoritas penyelesaiannya, bukan karena kemakmuran transaksi ekosistem Layer2.

Vitalik Buterin tampaknya telah menyadari masalah ini dan sedang berusaha meningkatkan kinerja Ethereum mainnet untuk mencegah Layer2 menjadi hambatan bagi perkembangan keseluruhan Ethereum. Namun sebenarnya, perkembangan Layer2 tidak memiliki hubungan langsung dengan posisi Ethereum sebagai buku besar dunia.

Vitalik menekankan bahwa posisi "buku besar dunia" lebih mirip dengan konfirmasi resmi dari fakta yang sudah ada. Pelaksanaan EIP-1559 menandai titik balik sejarah di mana Ethereum bertransformasi dari "komputer dunia" menjadi "bank sentral dunia".

Jika setuju bahwa arah perkembangan cryptocurrency di masa depan adalah penggabungan infrastruktur DeFi on-chain dengan keuangan tradisional, maka Ethereum sebagai "bank sentral dunia" sudah cukup untuk mengukuhkan posisinya, apakah ekosistem Layer2 berkembang atau tidak bukanlah faktor kunci.

Tentu saja, jika masih berpendapat bahwa kebangkitan Ethereum harus bergantung pada kekuatan ekosistem Layer2, maka analisis ini mungkin tidak berlaku.