Pada dini hari 2 Mei 2019, pusat teknis dari sebuah pertukaran Aset Kripto terkenal di Kota Taipei terjebak dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pukul tiga pagi, insinyur yang bertugas memperhatikan bahwa volume XRP di platform tiba-tiba melonjak, tetapi harganya justru turun drastis. Dalam waktu setengah jam, harga XRP turun dari 0,52 dolar yang stabil hingga 0,0001 dolar, memicu alarm sistem.
Tim teknis segera berkumpul dan menganalisis data backend secara mendalam, mengungkapkan fakta yang mengganggu: lebih dari 20 juta XRP telah dijual secara terpusat dalam satu jam terakhir. Yang lebih mengejutkan, sebagian besar catatan pengisian akun yang menjual ini adalah "transaksi hantu" yang tidak terkonfirmasi di blockchain.
Pelaku di balik krisis ini adalah seorang hacker bernama kode "Hantu". Ia dengan cerdik memanfaatkan celah dalam mekanisme verifikasi deposit XRP di pertukaran. Sistem pertukaran hanya memeriksa hash transaksi, sementara mengabaikan verifikasi jumlah yang sebenarnya diterima. Hacker tersebut menggunakan fitur "pembayaran sebagian" dari buku besar XRP, hanya mentransfer sejumlah kecil XRP yang sebenarnya setiap kali, tetapi memalsukan banyak "nilai yang diharapkan diterima" dalam field transaksi.
Sistem pertukaran secara keliru menganggap deposit palsu ini sebagai transaksi nyata, menyuntikkan puluhan juta XRP yang tidak ada ke dalam akun peretas. Pada pukul tiga lewat lima belas menit dini hari, saat kebanyakan orang masih tertidur, "hantu" dengan tenang menekan tombol jual, mengubah aset virtual ini menjadi keuntungan nyata.
Peristiwa ini tidak hanya mengungkapkan potensi kerentanan dalam mekanisme keamanan pada pertukaran Aset Kripto, tetapi juga menyoroti bahwa meskipun teknologi blockchain aman, masih ada kemungkinan serangan pada tingkat aplikasinya. Ini mengingatkan kita bahwa dalam era aset digital yang berkembang pesat, inovasi teknologi dan perlindungan keamanan harus berjalan seiring.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BearMarketSurvivor
· 08-21 01:47
Lagi-lagi terkena Kupon Klip
Lihat AsliBalas0
RunWhenCut
· 08-21 01:43
Poin penting dari para suckers: play people for suckers dan lari.
Lihat AsliBalas0
LiquidatorFlash
· 08-21 01:42
Ini celahnya terlalu mematikan, rasio jaminan tiba-tiba turun ke nol.
Lihat AsliBalas0
SerLiquidated
· 08-21 01:32
Satu lagi pertukaran yang mengalami kehancuran.
Lihat AsliBalas0
LeekCutter
· 08-21 01:31
Terlentang sudah menjadi kebiasaan untuk dimainkan orang sebagai penghisap.
Pada dini hari 2 Mei 2019, pusat teknis dari sebuah pertukaran Aset Kripto terkenal di Kota Taipei terjebak dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pukul tiga pagi, insinyur yang bertugas memperhatikan bahwa volume XRP di platform tiba-tiba melonjak, tetapi harganya justru turun drastis. Dalam waktu setengah jam, harga XRP turun dari 0,52 dolar yang stabil hingga 0,0001 dolar, memicu alarm sistem.
Tim teknis segera berkumpul dan menganalisis data backend secara mendalam, mengungkapkan fakta yang mengganggu: lebih dari 20 juta XRP telah dijual secara terpusat dalam satu jam terakhir. Yang lebih mengejutkan, sebagian besar catatan pengisian akun yang menjual ini adalah "transaksi hantu" yang tidak terkonfirmasi di blockchain.
Pelaku di balik krisis ini adalah seorang hacker bernama kode "Hantu". Ia dengan cerdik memanfaatkan celah dalam mekanisme verifikasi deposit XRP di pertukaran. Sistem pertukaran hanya memeriksa hash transaksi, sementara mengabaikan verifikasi jumlah yang sebenarnya diterima. Hacker tersebut menggunakan fitur "pembayaran sebagian" dari buku besar XRP, hanya mentransfer sejumlah kecil XRP yang sebenarnya setiap kali, tetapi memalsukan banyak "nilai yang diharapkan diterima" dalam field transaksi.
Sistem pertukaran secara keliru menganggap deposit palsu ini sebagai transaksi nyata, menyuntikkan puluhan juta XRP yang tidak ada ke dalam akun peretas. Pada pukul tiga lewat lima belas menit dini hari, saat kebanyakan orang masih tertidur, "hantu" dengan tenang menekan tombol jual, mengubah aset virtual ini menjadi keuntungan nyata.
Peristiwa ini tidak hanya mengungkapkan potensi kerentanan dalam mekanisme keamanan pada pertukaran Aset Kripto, tetapi juga menyoroti bahwa meskipun teknologi blockchain aman, masih ada kemungkinan serangan pada tingkat aplikasinya. Ini mengingatkan kita bahwa dalam era aset digital yang berkembang pesat, inovasi teknologi dan perlindungan keamanan harus berjalan seiring.