Baru-baru ini, Trump mengeluarkan serangkaian kritik tajam terhadap Musk di media sosial. Ia menyatakan bahwa perilaku Musk selama lima minggu terakhir "benar-benar tidak terkendali", menyebutnya sebagai "bencana". Trump terutama tidak senang dengan gagasan Musk untuk membentuk partai ketiga, menunjukkan bahwa dalam sistem politik AS, partai ketiga tidak pernah berhasil, hanya akan menyebabkan "kekacauan dan gejolak yang total".

Trump juga mengungkapkan beberapa komunikasi pribadi dengan Musk. Dia menyebutkan bahwa ketika Musk menyatakan dukungannya, dia bertanya kepada Musk apakah dia tahu bahwa dia akan menghentikan perintah wajib mobil listrik, dan Musk tidak keberatan, yang mengejutkan Trump.

Selain itu, Trump mengungkapkan bahwa Musk pernah merekomendasikan seorang teman untuk memimpin NASA. Namun, Trump menemukan bahwa orang yang direkomendasikan tersebut adalah "seorang Demokrat sejati" yang tidak pernah menyumbang kepada Partai Republik. Trump mengisyaratkan bahwa Musk sendiri mungkin juga termasuk dalam kelompok ini.

Trump juga menunjukkan bahwa, mengingat kepentingan Musk di bidang luar angkasa, adalah tidak tepat untuk melibatkan dia dalam pemilihan kepala NASA. Serangkaian pernyataan ini mencerminkan ketidakpuasan Trump terhadap perilaku Musk baru-baru ini, serta mengungkapkan dinamika hubungan yang kompleks antara keduanya.

Peristiwa ini memicu diskusi publik tentang hubungan politik dan bisnis, politik partai, serta peran raksasa teknologi dalam urusan publik. Tindakan Musk dan tanggapan Trump mencerminkan kompleksitas lingkungan politik Amerika saat ini, serta meningkatnya pengaruh pemimpin industri teknologi di panggung politik.